Skripsi
Pengaruh Takaran Tepung Darah Terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis
Tepung darah hewan potong merupakan limbah atau buangan dari rumah potong hewan (RPH) yang selama ini tidak dimanfaatkan. Di beberapa negara maju, tepung darah telah dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Peneitian ini bertujuan mengetahui takaran pupuk organik tepung darah yang paling tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada tanggal 18 Juni 2017 sampai 31 Agustus 2017. Percobaan faktor perlakuan tunggal yakni takaran pupuk tepung darah, terdiri atas 5 aras peralakuan yaitu P0 = 7,5 g/tanaman (tanpa tepung darah), P1 = 11,57 g/tanaman, P2 = 23,15 g/tanaman, P3 = 34,73 g/tanaman, dan P4 = 46,30 g/tanaman, disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, saat berbunga, bobot segar dan bobot kering (tajuk dan akar), jumah tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, berat kotor tongkol dan berat bersih tongkol. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varians α = 5%. Hasil penelitan menunjukan bahwa pertumbuhan dan hasil jagung manis tidak di pengaruhi oleh takaran pupuk tepung darah yang dicobakan.
Kata kunci : takaran tepung darah, pertumbuhan dan hasil jagung manis
Tidak tersedia versi lain