Skripsi
Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal dalam Ransum Terhadap Kualitis Fisik Daging Peranakan Flemish Giant Jantan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mikroorganisme lokal nasi dan nasi ditambah nutrisi lele pada fermentasi bekatul terhadap kualitas fisik daging kelinci Peranakan Flemish Giant jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 3 macam perlakuan masing masing terdiri dari 3 ulangan. Materi yang digunakan adalah kelinci jantan Peranakan Flemish Giant jantan lepas sapih, bekatul, dan mikroorganisme lokal. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah nilai pH daging, daya ikat air, susut masak dan keempukan daging. Mikroorganisme yang dicampurkan dalam ransum adalah masing-masing perlakuan P1 : Rumput lapangan 42% + Bungkil kedelai 8% + bekatul tanpa fermentasi 50%, P2 : Rumput lapangan 42% + Bungkil kedelai 8% + bekatul di fermentasi MOL nasi 50%, P3 : Rumput lapangan 42 % + Bungkil kedelai 8% + bekatul di fermentasi MOL nasi + nutrisi lele 50%. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis Variansi (ANAVA) apa bila berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil peneletian dari masing masing perlakuan menunjukan pH daging kelinci berbeda tidak nyata P1 (6,11); P2 (6,10); P3 (6,16). Daya Ikat Air (DIA) daging kelinci berbeda tidak nyata P1 (11,42%); P2 (22,32%); P3 (20,68%). Susut masak daging kelinci berbeda tidak nyata P1 (44,11%); P2 (42,13%); P3 (41,53%). Keempukan daging kelinci berbeda nyata P1 (2,28a kg/cm2); P2 (2,57b kg/cm2); P3 (2,25a kg/cm2). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan mikroorganisme lokal dalam ransum tidak berpengaruh terhadap kualitas fisik daging kelinci peranakan Flemish Giant jantan.
(Kata Kunci : Kelinci, kualitas fisik daging, mikroorganisme lokal)
Tidak tersedia versi lain